#trik_pojok { position:fixed;_position:absolute;bottom:0px; right:0px; clip:inherit; _top:expression(document.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth);

Senin, 29 November 2010

Kaldu kokot

Ada sebuah cerita yang lucu yang saya alami pada malam pertama tim kami menetap di Madura, tepatnya di Sumenep. Selepas beribadah maghrib di Masjid Jamik saya berjalan menuju Taman Adipura yang berada di seberangnya, mencari penduduk lokal yang kiranya bisa saya tanyai apa makanan khas dari Sumenep yang bisa kami coba sebagai pendatang.
Saya menghampiri seorang perempuan muda yang sedang berjualan es di depan Taman Adipura, karena ia menjual makanan tanpa pikir panjang saya berasumsi perempuan itu pasti paham perihal makanan lokal, dan dengan penuh keyakinan saya lalu bertanya.
Tapi apa yang saya anggap sebagai pertanyaan sederhana untuk tiap daerah itu ternyata tak sesederhana yang saya kira, perempuan muda itu justru menjawab tidak tahu. Seolah belum cukup melihat kebingungan saya ia malah balik bertanya dengan logat Maduranya yang kental, "Makanan khas itu kaya apa ya? Contohnya apa?". Ya Tuhan, tak ada pilihan lain bagi saya selain kehabisan kata.
Kemudian akhirnya pada malam ini, yaitu malam kedua kami menetap di kota ini, kami menemukan sebuah makanan yang unik. Menurut informasi makanan ini adalah makanan khas dari Sumenep. Dan informan yang sama menyebut bahwa makanan ini lumayan dikenal oleh para pendatang yang pernah ke Sumenep. Makanan khas ini disebut dengan Kaldu Kokot, atau yang lebih sering disebut dengan Kaldu.
Kaldu Kokot adalah sup dengan bahan utama dari kedelai atau kacang ijo yang direbus, dibumbui dengan kaldu sapi, lalu ditambah dengan kacang yang diuleg bersama petis madura. Di dalam racikan sup kedelai itu kemudian juga ditambah dengan bagian bawah kaki sapi atau dalam bahasa Maduranya adalah 'Kokot'. Kokot yang sudah direbus menjadi empuk membuat Kaldu Kokot atau Sup Kokot itu akan terasa lembut dan ringan. Kaldu ini disajikan saat masih panas dan dimakan bersama dengan singkong yang dikukus atau digoreng, atau bisa juga dengan lontong, yang ditambah dengan sambal kacang. Bahkan di beberapa warung Kaldu Kokot ini disajikan dengan berbagai variasi isi dalam kaldunya. Seperti contohnya di warung kecil "Nano" di mana kami menyantap Kaldu Kokot ini malam tadi. Selain menyajikan Kaldu Kokot sesuai dengan resep aslinya yang terkenal, warung kecil ini juga menyediakan Kaldu Kokot Cingur dan Kaldu Kokot Telor.

0 komentar:

Posting Komentar